Judul Buku : #TemanTapiMenikah
Pengarang : Ayudia Bing Slamet &
Ditto Percussion
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Editor : Afrianty P. Pardede
Diterbitkan, pertama kali : Jakarta, Agustus
2016
Cetakan ke tujuh : Jakarta, Juli 2017
Tebal : 208 hlm
ISBN : 978-602-02-9050-8
Sinopsis :
Dia sahabat gue.
Selama 13 tahun, gue hanya menunggu
dengan tulus tanpa pernah sekalipun menyatakan cinta.
Gue mempersiapkan diri untuk menembak
wanita tepat di waktu yang tepat.
Dia selalu konsisten menyebutkan
permainan perkusi gue keren.
Dan gue juga konsisten ingin
menjadikan dia teman hidup gue, dari dulu.
Lihatlah usaha gue untuk jadiin lo
milik gue selamanya.
Bosan itu pasti, tapi kita jangan
pernah saling pergi ya, cha.
Sahabat adalah teman hidup terbaik.
Kami berdua beruntung bisa
saling memiliki.
Ingat jodoh di dekat kita.
Bosan itu pasti, tapi ingat…
Kami tidak akan pernah pergi dan
saling meninggalkan.
—Ayudia Bing Slamet & Ditto
Percussion
Novel yang berwarna kuning mencolok
dan simple ini merupakan novel yang lahir dari seorang entertaint—Ayudia Bing Slamet & Ditto Percussion.
Novel ini menceritakan persahabatan mereka yang manis dan unik.
Membaca kisah persahabatan mereka,
membuat aku mengingat masa-masa sekolah yang sangat menyenangkan. Penuh drama
cinta monyet yang pantas untuk ditertawakan saat dikenang pada masa dimana usia
sudah berkepala dua. Keren sih, kalau banyak cerita detail yang masih mereka
ingat selama tiga belas tahun bersahabat. Mengingat bahwa aku nggak bisa
mengingat hal sedetail mereka kepada sahabatku sendiri.
Aku hanya perlu waktu satu setengah
jam untuk membaca 208 halaman dari novel ini, diselingi minum air putih dan
pindah posisi tidur, dari miring kanan ke kiri terus ke kanan lagi. Selama baca
novel ini, aku terus membayangkan mukanya Ditto pada jaman dulu yang nggak selumayan
sekarang pasti, hahaha. Dan heran sendiri, kenapa dia bisa seplayboy itu
ya? Mungkin karena pengaruh dia jadi ketua Osis kali ya.
Cukup banyak pelajaran yang bisa
diambil dari novel berwarna kuning ini. Salah satunya tentang kesabaran dan
keyakinan yang dimiliki oleh Ditto. Bersabar menunggu waktu yang pas untuk
mengungkapkan perasaannya ke Ayu itu bukanlah hal yang mudah. Meskipun dulunya
Ditto memang seringkali bergonta-ganti pacar, tapi toh hatinya memang lebih
memilih Ayu. Ditto berhasil menyimpan perasaannya dengan aman. Dan berakhir
dengan happy ending.
Daaaan, sangat sangat gemas ketika
Ditto membeli Vespa! Dari dulu belum kesampaian sama sekali dibonceng naik
vespa. Aku jadi mupeng paraaaaaah. Jadi iri sama Ayu, karena dia menjadi
perempuan pertama yang naik vespa Ditto.
Jodoh itu nggak usah jauh nyarinya.
Lihat di sekeliling lo, siapa tahu
salah satunya jadi jodoh lo.
Tidak banyak menemukan kekurangan di
novel ini karena tertutup oleh kegemasan kisah persahabatan mereka. Terlalu
banyak kejadian yang membuat aku tersenyum-senyum karena mupeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar