Selasa, 24 Oktober 2017

Review Film : Miracle in Cell No. 7



Judul : Miracle in Cell No.7 (English title).
Judul Korea : 7beonbangui Seonmool.
Director : Lee Hwan-Kyung.
Penulis Skenario : Lee Hwan-Kyung, Kim Hwang-Sung, Kim Young-Suk.
Producer : Lim Min-Sub.
Cinematographer : Kang Seung-Ki.
Rilis : 23 January 2013.
Runtime : 127 min.
Genre  : Drama / Comedy / Tearjerker / Prison / Father & Daughter
Distributor : Next Entertainment World.
Bahasa : Korean.

Miracle in Cell No. 7 adalah film Korea Selatan tahun 2013 yang dibintangi oleh Ryu Seung-ryong (sebagai ayah Ye-sung), Kal So-won (sebagai Ye-sung kecil) dan Park Shin-hye (sebagai Ye-sung dewasa). Film ini bergenre drama yang sangat mengharukan. Bercerita tentang seorang Ayah keterbelakangan mental yang dituduh menculik, memperkosa dan membunuh seorang anak kecil—anak seorang Komisaris.
Cerita berawal ketika si kecil Ye-sung ingin memiliki tas Sailormoon berwarna kuning yang sering ia lihat di etalase sebuah toko bersama ayahnya yang berkerja sebagai tukang parkir. Ketika satu hari lagi Ayah Ye-sung gajian, tas tersebut sudah dibeli oleh anak seorang Komisaris. Ayah Ye-sung yang melihat tas tersebut diambil dari etalase berlari kedalam toko, mengatakan itu tas milik Ye-sung berulang-ulang kali. Pak Komisaris marah dan memukul Ayah Ye-sung.

Keesokan harinya, ketika Ayah Ye-sung sedang istirahat makan siang, anak dari pak Komisaris mendatanginya. Mengatakan bahwa ada tas Sailormoon ditoko lain. Ayah Ye-sung mengikuti si anak ini, berlarian melewati pasar sepi. Tiba-tiba si anak kecil sudah terkapar dan seorang ibu muda melihat Ayah Ye-sung sedang membuka risleting celana dan mencium bibir si anak.

Kecelakaan tersebut membuat Ayah Ye-sung dituduh menjadi tersangka dan dijebloskan kedalam penjara. Ayah Ye-sung menjadi penghuni baru di dalam sel tahanan no. 7 yang sebelumnya sudah ditempati lima orang tahanan: Bong-Shik seorang pencopet, Chun-Ho dan Kakek Seo terlibat penipuan, Man-Beom tersangka perzinahan, dan si Leader Gangster penyelundupan.

Kebaikan Ayah Ye-sung selama didalam sel, akhirnya membuat teman-temannya berubah menjadi orang yang saling menyayangi. Hal ini juga membuat teman-temannya tidak mempercayai tuduhan yang dilimpahkan kepadanya. Teman-temannya didalam sel memberinya kejutan besar dengan mempertemukan Ayah Ye-sung dengan anaknya. Juga mengupayakan pembebasan hukuman mati yang akan dijatuhkan kepadanya.

Akan tetapi, tekanan besar yang datang dari Komisaris polisi, membuat Ayah Ye-sung terpaksa membuat pengakuan palsu yang akhirnya membuat ia dijatuhi hukuman mati.

Kasus hukuman mati Ayahnya membuat Ye-sung akhirnya menjadi Jaksa pembela untuk melakukan pemeriksaan ulang semua bukti dan catatan atas kasus tersebut.


"Ye-sung, jangan lupa hari ini... dan Ayah."

Miracle in Cell No. 7 membuat saya menangis selama dua jam—sepanjang film ini diputar. Sangat sarat pelajaran berharga untuk selalu bersikap baik untuk hal apapun dan untuk siapapun. Betapa kebaikan dapat merubah seburuk-buruknya perlakuan, dan dapat merubah kejamnya kehidupan. Betapa seorang Ayah, akan mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk membuat anaknya tetap hidup dan bahagia. Betapa seorang anak harus menerima Ayahnya, sekalipun Ayahnya memiliki kekurangan.

Ye-sung yang diperankan Kal So-won, membuat drama ini semakin sempurna. Wajahnya yang polos dan senyumnya yang selalu ceria, membawa kehangatan sendiri untuk membuat saya mengingat masa kecil saya. Pesan kasih sayang untuk Ayahnya, sampai kedalam hati.


“Terimakasih telah menjadi Ayahku.”


“Terimakasih telah menjadi Putriku.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar