Kamis, 29 Desember 2016

Review Buku : Hujan

Judul Buku : Hujan
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan, pertama kali : Jakarta, Januari 2016
Cetakan kedua : Januari 2016
Cover Design : Orkha Creative
Tebal : 320 Halaman, 20 cm
ISBN : 978-602-03-2478-4

Sinopsis :

Tentang Persahabatan.

Tentang Cinta.

Tentang Perpisahan.

Tentang Melupakan.

Tentang Hujan.

Minggu, 25 Desember 2016

Membuat Pembatas Novel




Hari ini teman-teman sedang baca novel apa? Atau baru saja menamatkan sebuah cerita?

Bicara mengenai novel, teman-teman suka koleksi atau pinjam teman sih kalau mau baca novel? Kalau saya pribadi sih lebih suka beli dan mengoleksi. Apalagi kalau penulis favorit baru saja mmenerbitkan novel baru. Saya langsung menyerbu toko buku, tanpa pikir dua kali. Saya selalu suka menghirup bau novel yang baru saja kutelanjangi dari plastik pembungkusnya.

Tapi, saya tidak selalu beli novel baru di toko buku seperti Gramedia, Gunung Agung atau toko buku sejenis lainnya, kok. Terkadang kalau bahan bacaan dirumah sudah habis dan isi dompet lagi kritis, saya suka beli novel di Toko Buku Bekas. Beruntungnya, saya punya langganan Toko Buku Bekas di daerah Jakarta Barat yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumah. Di Toko Buku Bekas ini, saya sering banget mendapatkan novel yang kondisinya masih bagus-bagus dengan harga yang tentunya miring.


Rabu, 21 Desember 2016

Cita-cita Tak Sampai


Cita-citaku, kepingin jadi dokter
Cita-citaku, ingin jadi insinyur
Cita-citaku, menjadi anak pinter
Cita-citaku, Ingin jadi presiden
….
….

(Susan Punya Cita-cita—Cipt. Ria Enes)


Tadi pagi saat berhenti di lampu merah, saya berada tepat di sebelah mobil Honda Jazz hitam yang kacanya dibuka setengah oleh si pemilik. Saya mendengar lagu anak-anak yang pernah booming di tahun 90-an. Teman-teman yang lahir pada tahun 90-an, tentu kenal betul dengan sosok boneka lucu, yang diberi nama Susan oleh kak Ria Enes, yang tak lain sebagai pengisi suara dari boneka tersebut.

Memori di kepala saya, langsung berputar pada minggu pagi di belasan tahun yang lalu. Dimana saat itu, mama sedang senang-senangnya mempunyai anak perempuan yang bisa dijadikan bonekanya. Mama sering membuatkan baju dress lucu-lucu, untuk anak perempuannya yang baru satu. Mama juga senang mengepang rambut saya yang berwarna cokelat panjang, lalu diikat pita warna-warni. Dan juga, mama yang sedang senang menanyakan apa cita-cita saya kalau sudah besar nanti.

Selasa, 20 Desember 2016

Ulang Tahun si Bungsu dan Blibli.com

Beberapa waktu lalu, sebelum adik saya yang paling bungsu berulangtahun, dia meminta kepada saya untuk dibelikan sebuah ponsel. Tentu saya kaget dengan permintaannya kali ini. karena di tahun-tahun sebelumnya, adik saya selalu meminta mainan yang harganya tentu lebih murah ketimbang sebuah ponsel. Saat saya tanya untuk apa ingin dibelikan ponsel? Adik saya menjawab, untuk mendapatkan info-info yang terkadang di share gurunya di group whatsapp kelasnya. Adik saya juga bercerita, bahwa hampir seluruh teman sekelasnya, sudah memiliki ponsel yang mempunyai aplikasi chatting seperti whatsapp, bbm atau line untuk bertukar informasi atau sekedar berbincang.

Ternyata adik bungsu saya sudah besar. Kalau dulu selalu meminta hadiah mainan yang tidak berguna apa-apa selain untuk memuaskan hatinya, sekarang si bungsu berani meminta hadiah ponsel yang tentu berguna untuknya. Si bungsu sudah bisa memikirkan mana yang penting dan yang tidak penting. Dan, menurut saya ponsel merupakan sesuatu yang bisa dimasukkan kedalam daftar barang penting. Mengingat bahwa adik saya sering bolak-balik ke warnet untuk menyelesaikan tugas artikel karena laptop sering saya pakai dan saya bawa keluar rumah, tentu pada akhirnya saya kepikiran mengenai permintaannya.

Senin, 19 Desember 2016

Saralee Claretta

Siapa yang tidak kenal dengan selebritis cantik yang sedang naik daun itu. Potret wajahnya yang oval menjadi sampul majalah-majalah terkenal hampir satu tahun ini. Tubuhnya yang tinggi semampai, menambah nilai plus untuknya. Meski tak sedikit juga yang mempertanyakan bagaimana ia tiba-tiba menjadi terkenal dibawah tangan Bresam. Laki-laki yang terkenal mata keranjang dan gemar bergonta-ganti pasangan. Banyak yang membicarakan dia diam-diam, bahwa Saralee tentu menjadi simpanan Bresam.

Saralee berjalan anggun dengan gaun dan sepatu yang berharga puluhan juta, memasuki sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan. Saralee menyapa petugas keamanan yang sedang berjaga di pintu lobby, dengan senyumannya yang manis dan sederet gigi yang putih bersih. Kakinya yang jenjang, melangkah cepat menuju lift yang sebentar lagi akan tertutup.

Ketika sampai didalam sebuah kamar yang penghuninya sedang berada di dalam kamar mandi, ia mematut wajahnya di kaca kecil tepat di sebelah rak buku besar di ruang tengah kamar itu. Kecantikannya terasa menghilang, sebab wajah sayunya tampak keluar malu-malu dari persembunyiannya. Mata lentiknya melahirkan kesedihan yang tak bisa di terka oranglain. Hanya dirinya sendiri yang bisa menyentuh kesedihan itu.

Selasa, 13 Desember 2016

Bukankah, kita saling memiliki?

Dear, adik kelas kesayangan—kamu.

Aku yakin kamu laki-laki baik.
Aku yakin niatmu selalu baik.
Aku yakin kamu selalu ingin memberi yang terbaik.
Aku yakin segalanya berjalan atas niat baik.

Rasanya sampai sekarang, masih saja terus merasa
tak percaya atas kebaikan Tuhan padaku—atas waktu
saat bertemu kamu. Terlalu banyak kebetulan, pikirku.

Pernah menyangka, bahwa kita bisa bertemu dengan
waktu yang sebegini singkat? Percaya menjalani
segalanya dengan dasar rasa sayang yang tumbuh
begitu saja. Entahlah.

Hai, laki-laki menyebalkan dan penuh kejutan yang
punya banyak rencana masa depan. Teruslah berjuang,
sayang. Jangan pernah takut merasa gagal atas segala
rencana-rencana kita. Aku akan tetap disampingmu,
apapun keadaannya. Begitupun kamu—kuharap kamu
tetap disampingku. Mendampingi apa-apa yang berada
di tengah kita—Cinta, Rencana, Keluarga dan Kebahagiaan.

Bukankah kau bilang, kita saling memiliki?



Post Line: Jakarta, 11 Desember 2016
Bersama perasaan yang masih saja sama—untukmu.