Rabu, 30 November 2016

Aku, Rindu

Pada dia yang selalu lucu
Pada dia yang tetap lugu
Pada dia yang terkadang bisu
Pada dia yang penuh rayu
Pada dia yang malu-malu
Pada dia yang tak pernah ragu
Pada dia yang pandai mencumbu
Pada dia yang tetap dikepalaku
Pada dia yang selalu menunggu



Jakarta, 26 November 2016

Senin, 28 November 2016

Review Buku : The Baby-Sitters Club #1



The Baby-Sitters Club: Kristy’s Great Idea (Kristy dan Ide Gemilangnya)
Pengarang : Ann M. Martin
Alih Bahasa : Yoana Niza Magas
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan, pertama kali : Jakarta, Februari 1992
Cover Design : Dale Dyer
Tebal : 176 Halaman, 20 cm
ISBN : 979-511-345-3


Kumpul-kumpul sambil
menjaga anak—asyik, kan?


Menurut Kristy, Baby Sitters Club adalah ide yang bagus. Dia dan teman-temannya, Claudia, Stacey, dan Marry Ane, sama-sama senang menjaga anak-anak. Dengan membentuk klub, mereka berkesempatan untuk menambah pengalaman—sekaligus mendapatkan tambahan uang saku.

Tapi mereka tidak menyangka akan menghadapi masalah-masalah seperti telepon iseng, anak-anak berumur dua tahun yang sukar diatur, binatang-binatang peliharaan yang liar dan orangtua yang tidak selalu berterus terang. Kecuali itu masih ada Stacey, yang semakin lama semakin misterius. Membentuk Baby-Sitters Club ternyata tidak semudah yang diduga, tapi Kristy dan teman-temannya tidak mau menyerah sebelum berhasil!

Selasa, 22 November 2016

Usai

Kamu pernah beri bahagia,
bahkan saling membahagiakan.
Kamu pernah beri kehangatan,
bahkan saling menghangatkan.
Kamu pernah beri cinta,
bahkan saling mencintai.
Kamu pernah menjadi satu,
saling memiliki.
Namun, yang harus kau ingat.
Semua sudah berakhir. Selesai.

Tidak bisakah kau bahagiakan dirimu sendiri?
Tidak bisakah kau hangatkan dirimu sendiri?
Tidak bisakah kau dapatkan cinta yang lain?

Seseorang yang dulu membahagiakanmu,
kini sedang membahagiakanku.
Seseorang yang dulu menghangatkanmu,
kini sedang menghangatkanku.
Seseorang yang dulu berimu cinta,
kini sedang mencintaiku.

Ingat. Bersamamu sudah usai.
Tidak perlu mencari-cari lagi.
Caramu merangsek,
seperti sudah tak punya malu.



Jakarta, 19 November 2016.

Minggu, 06 November 2016

Enam Tahun, bersamamu

Sabtu ini, masih sama dengan sabtu-sabtu sebelumnya. Masih harus mengerjakan urusan kantor, yang semakin lama semakin membuat aku rindu untuk segera pulang. Pesanmu siang tadi, menambah rinduku. Bertemu cinta yang nyaris enam tahun ini kupupuk setiap hari. Bertemu, kamu.

“Aku ingin mengajakmu makan malam.” Begitulah isi pesanmu.
Aku membayangkan akan kamu bawa ketempat makan kesukaan kita. Dipinggir jalan, samping klinik.

Selepas pukul lima sore, aku segera merapihkan berkas-berkas laporan, mematikan komputer dan bergegas menyeret tas kerjaku yang pagi tadi kuletakkan di samping meja kerjaku. Aku berjalan cepat menuju lift agar cepat sampai ke lantai bawah. Aku ingin cepat bertemu kamu, untuk memupus rindu, yang sudah kutumpuk beberapa minggu.

”Kamu cantik hari ini, sayang.”
Kontan kata-katamu membuat aku tak berhenti tersenyum. Bahagia itu semudah ini, ya?