Abibliophobia
(n) rasa takut tidak punya
bahan bacaan
Phobia satu ini adalah
kebiasaan menimbun banyak buku dan tidak ingin kehabisan bahan bacaan. Di
sebuah artikel, dijelaskan bahwa biasanya seseorang yang mengalami
abibliophobia ini sangat suka menimbun buku, walaupun banyak buku yang belum
dibaca. Mereka yang menderita Abibliophobia, akan merasa sangat frustasi kalau
sampai tidak punya bahan yang mau dibaca.
Kayaknya, aku kena phobia
yang satu ini deh. Karena, aku lebih suka menimbun buku dibanding membaca buku
yang sudah dibeli. Jangan ditanya buku apa saja yang belum di baca. Karena
super banyak. Mau tau?
Berikut
list novel yang dari awal kubeli, sama sekali belum selesai dibaca. Semuanya
Book Haul di sepanjang tahun 2016 :
Lost
by Michael Robotham
Dibaca dari sinopsisnya, Novel
ini bercerita tentang bagaimana Detektif Ruiz kehilangan ingatannya. Detektif
Ruiz berusaha mati-matian untuk mengingat apa yang dilakukannya beberapa bulan
ini, karena semuanya berhubungan dengan kasus tiga tahun silam. Ingatan-ingatan
tersebut mengarah pada kesalahan penimpaan hukuman pada Howars Wavell, seorang
pedofil yang didakwa membunuh Mickey.
Pada saat itu, aku sedang
suka-sukanya dengan genre detektif. Jadilah langsung saya ambil dari deretan
rak buku. Sayangnya sampai sekarang masih belum punya mood untuk membaca novel
ini.
The
Pelican Brief by John Grisham
The Pelican Brief bercerita
tentang sebuah pembunuhan dua orang hakim agung di Amerika, pembunuhnya lolos
tak berjejak. Masih satu genre seperti Lost, jadilah novel ini masuk ke ranjang
belanjaan dan dibawa pulang.
The
Confession by John Grisham
Masih satu keluarga dengan The
Pelican Brief dan Lost, berbau pengadilan dan dunia hukum. Ini memang genre
yang pada saat itu sedang bikin aku jatuh cinta karena baru selesai baca novel
The Cuckoo’s Calling (Cormoran Strike #1) by Robert Galbraith. Tapi moodnya
benar-benar down banget karena tugas.
Namaku
Matahari by Remy Sylado
Novel ini aku beli karena
harganya murah ketika aku sedang main-main di toko buku second langganan. Dan ketika
mencari review di goodreads, ternyata lumayan oke. Akhirnya langsung ambil
novel ini dan langsung bayar.
Tapi, setelah dirumah… bingung
mau kapan dibacanya. Karena tahun 2016 kemarin, kerja dan kuliah sedang
padat-padatnya. Sampai akhirnya, belum kubaca sampai sekarang.
My
Sister’s Keeper by Jodi Picoul
Sebenarnya, beli buku ini karena
racun dari teman-teman di grup novel yang bilang novel ini bagus. Dan memang
setelah berkeliaran membaca review orang-orang, novel ini memang bagus. Jadilah
saya tertarik.
Tapi selalu setiap sampai halaman
ke empatpuluhan, moodnya langsung hilang.
The
Winner Stands Alone by Paulo Coelho
Sang
Alkemis by Paulo Coelho
Hanya
karena ini novel Paulo Coelho dan pada saat itu sedang ada harga miring.
Meskipun tahu, deadline kerja dan kuliah tidak bisa dijeda hanya untuk membaca
novel ini. Jadilah sampai sekarang mengendap di rak buku.
Totochan
by Tetsuko Kuroyanagi
Katanya sih, ini novel rekomen
untuk sekedar refreshing. Aku yang saat itu butuh bacaan ringan, merasa sangat
perlu punya novel ini. Apalagi dengan harga miring yang ditawarkan toko buku bekas langganan. Tapi ketika baru mau
mulai baca novel ini, langsung deh datang tugas bertumpuk-tumpuk. Jadilah,
berujung mengendap didalam rak buku.
A
Tree Grows in Brooklyn ny Betty Smith
Kalau untuk novel ini, jujur
saja, aku tertarik dengan covernya. Langsung jatuh hati gitu. Jadi langsung
beli aja ketika novel ini terpajang di toko buku bekas langgananku. Tapi, emang
dasar kebiasaan buruk sudah melekat yaa. Jadilah novel ini hanya menambah beban
rak buku. Mungkin dua bulan kedepan baru akan mau dibaca. Semoga moodnya sedang
baik.
The
Devil in Black Jeans by AliaZalea
Setelah membaca lima novel milik
AliaZalea yang berjudul; Blind Date, Miss Pesimis, Crash Into You, Celebrity
Wedding, dan yang terakhir Dirty Little Secret, aku memutuskan untuk menjadi
salah satu fans nya. Kelima novel itu merupakan novel yang sangat sesuai dengan
genreku. Jadilah termasuk novel yang terfavorit. Ketika kak AliaZalea
menerbitkan The Devil in Black Jeans, aku langsung antusias memiliki novel itu.
Meski dengan catatan, membacanya harus dipending dulu.
Nah, selang beberapa waktu, ada
kejadian rak buku hancur. Jadilah semua novel diselamatkan kedalam kardus.
Sampai berbulan-bulan lamanya yang pada akhirnya berakibat lupa. Sampai
sekarang novelnya masih terbungkus baju
dengan rapih. Ada niatan lepas baju karena dengan begitu, berharap ada mood
untuk baca novel itu. Tapi entah kapan…
C’est
La Vie by Fanny Hartanti
Tiga
Venus by Clara Ng
Bercerita tentang tiga perempuan
dan tiga prinsip hidup yang berbeda. Ketika melihat novel ini ditumpukan buku
bekas, aku langsung teringat persahabatanku saat sma. Sama-sama bertiga dan
sama-sama memiliki prinsip berbeda.
Perhaps
You by Stephanie Zen
Selain karena review di Goodreads
cukup bagus, kayaknya aku beli ini saat lagi berantem sama pacar deh. Jadi
bawaannya mellow dan ngga pake mikir novel ini beneran bagus atau ngga. Jadilah
langsung kuambil dari rak buku.
Dongeng
Semusim by Sefryana Khairil
Bicara mengenai berantem sama
pacar, galau dan mellow, ini juga novel yang kuambil saat suasana hati lagi
labil parah. Jadi main ambil aja dari rak buku. Ditambah lagi promo bazaar.
Lengkap sudah alasan kenapa novel ini jadi salah satu penghuni rak buku.
Satin
Merah by Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Novel ini sempat ramai di grup
whatsapp kepenulisan. Jadilah ketika kebingungan memilih buku bazar di Carrefour,
buku ini yg paling familiar. Jadilah sampai sekarang bukunya mengendap di rak
buku. Masih bersegel plastik pula.
Nah…itu dia list novel tahun 2016
yang sampai sekarang belum selesai dibaca. Tertimbun paksa didalam rak buku
yang sudah mulai sempit. Semoga di tahun 2018 ini, timbunan bukunya semakin
berkurang. Puasa beli buku dulu aja kali ya?
Teman-teman ada ngga sih yang hobby
menimbun buku? Termasuk Abibliophobia juga nggak? Share yuk!
Aku udah lama nggak beli buku buat diriku sendiri. Terakhir tahun lalu beli "Teach Like Findland" dan belum selesai bacanya.
BalasHapusTapi aku lagi rajin beli buku buat anak-anak. Minggu lalu beli 3 bukunya Beatrix Potter. Buku tipis sih, sekali duduk, namanya juga buku anak kan..hehe.. tapi tiga-tiganya udah habis kubaca. ����
Jadi emak mah gitu, yang dipikirkan tu anak melulu. ����
Betewe, Totto Chan bagus lho buat orang tua atau pendidik. Karena di situ diceritakan tentang sekolah paling asik, sekolah di bekas gerbong kereta. Bacaanku waktu SMA dulu. ��
Waah, kalau aku sih suka khilaf dan kalap kak kalau sudah berbau dengan novel. Setiap ada yang diskon, langsung melotot matanya, nafsunya langsung deh ngga bisa kekontrol. hehe.
HapusBahkan setelah ada sekian banyak novel yang belum dibaca dari tahun 2016, sampai sekarang masih aja beli terus. Terakhir kubeli 8 novel dari penerbot Stiletto Book karena ada Garage Sale 10ribu 1 buku.
Totto Chan belum kubaca sampai sekarang, hiks hiks :(