Senin, 02 April 2018

Abibliphobia? Maybe.

Abibliophobia
(n) rasa takut tidak punya bahan bacaan

Phobia satu ini adalah kebiasaan menimbun banyak buku dan tidak ingin kehabisan bahan bacaan. Di sebuah artikel, dijelaskan bahwa biasanya seseorang yang mengalami abibliophobia ini sangat suka menimbun buku, walaupun banyak buku yang belum dibaca. Mereka yang menderita Abibliophobia, akan merasa sangat frustasi kalau sampai tidak punya bahan yang mau dibaca.

Kayaknya, aku kena phobia yang satu ini deh. Karena, aku lebih suka menimbun buku dibanding membaca buku yang sudah dibeli. Jangan ditanya buku apa saja yang belum di baca. Karena super banyak. Mau tau?

Berikut list novel yang dari awal kubeli, sama sekali belum selesai dibaca. Semuanya Book Haul di sepanjang tahun 2016 :

Lost by Michael Robotham
Dibaca dari sinopsisnya, Novel ini bercerita tentang bagaimana Detektif Ruiz kehilangan ingatannya. Detektif Ruiz berusaha mati-matian untuk mengingat apa yang dilakukannya beberapa bulan ini, karena semuanya berhubungan dengan kasus tiga tahun silam. Ingatan-ingatan tersebut mengarah pada kesalahan penimpaan hukuman pada Howars Wavell, seorang pedofil yang didakwa membunuh Mickey.

Pada saat itu, aku sedang suka-sukanya dengan genre detektif. Jadilah langsung saya ambil dari deretan rak buku. Sayangnya sampai sekarang masih belum punya mood untuk membaca novel ini.

The Pelican Brief by John Grisham
The Pelican Brief bercerita tentang sebuah pembunuhan dua orang hakim agung di Amerika, pembunuhnya lolos tak berjejak. Masih satu genre seperti Lost, jadilah novel ini masuk ke ranjang belanjaan dan dibawa pulang.

The Confession by John Grisham
Masih satu keluarga dengan The Pelican Brief dan Lost, berbau pengadilan dan dunia hukum. Ini memang genre yang pada saat itu sedang bikin aku jatuh cinta karena baru selesai baca novel The Cuckoo’s Calling (Cormoran Strike #1) by Robert Galbraith. Tapi moodnya benar-benar down banget karena tugas.

Namaku Matahari by Remy Sylado
Novel ini aku beli karena harganya murah ketika aku sedang main-main di toko buku second langganan. Dan ketika mencari review di goodreads, ternyata lumayan oke. Akhirnya langsung ambil novel ini dan langsung bayar.

Tapi, setelah dirumah… bingung mau kapan dibacanya. Karena tahun 2016 kemarin, kerja dan kuliah sedang padat-padatnya. Sampai akhirnya, belum kubaca sampai sekarang.

My Sister’s Keeper by Jodi Picoul
Sebenarnya, beli buku ini karena racun dari teman-teman di grup novel yang bilang novel ini bagus. Dan memang setelah berkeliaran membaca review orang-orang, novel ini memang bagus. Jadilah saya tertarik.

Tapi selalu setiap sampai halaman ke empatpuluhan, moodnya langsung hilang.

The Winner Stands Alone by Paulo Coelho
Sang Alkemis by Paulo Coelho
Hanya karena ini novel Paulo Coelho dan pada saat itu sedang ada harga miring. Meskipun tahu, deadline kerja dan kuliah tidak bisa dijeda hanya untuk membaca novel ini. Jadilah sampai sekarang mengendap di rak buku.

Totochan by Tetsuko Kuroyanagi
Katanya sih, ini novel rekomen untuk sekedar refreshing. Aku yang saat itu butuh bacaan ringan, merasa sangat perlu punya novel ini. Apalagi dengan harga miring yang ditawarkan toko  buku bekas langganan. Tapi ketika baru mau mulai baca novel ini, langsung deh datang tugas bertumpuk-tumpuk. Jadilah, berujung mengendap didalam rak buku.

A Tree Grows in Brooklyn ny Betty Smith
Kalau untuk novel ini, jujur saja, aku tertarik dengan covernya. Langsung jatuh hati gitu. Jadi langsung beli aja ketika novel ini terpajang di toko buku bekas langgananku. Tapi, emang dasar kebiasaan buruk sudah melekat yaa. Jadilah novel ini hanya menambah beban rak buku. Mungkin dua bulan kedepan baru akan mau dibaca. Semoga moodnya sedang baik.

The Devil in Black Jeans by AliaZalea
Setelah membaca lima novel milik AliaZalea yang berjudul; Blind Date, Miss Pesimis, Crash Into You, Celebrity Wedding, dan yang terakhir Dirty Little Secret, aku memutuskan untuk menjadi salah satu fans nya. Kelima novel itu merupakan novel yang sangat sesuai dengan genreku. Jadilah termasuk novel yang terfavorit. Ketika kak AliaZalea menerbitkan The Devil in Black Jeans, aku langsung antusias memiliki novel itu. Meski dengan catatan, membacanya harus dipending dulu.

Nah, selang beberapa waktu, ada kejadian rak buku hancur. Jadilah semua novel diselamatkan kedalam kardus. Sampai berbulan-bulan lamanya yang pada akhirnya berakibat lupa. Sampai sekarang novelnya  masih terbungkus baju dengan rapih. Ada niatan lepas baju karena dengan begitu, berharap ada mood untuk baca novel itu. Tapi entah kapan…

C’est La Vie by Fanny Hartanti
Tiga Venus by Clara Ng
Bercerita tentang tiga perempuan dan tiga prinsip hidup yang berbeda. Ketika melihat novel ini ditumpukan buku bekas, aku langsung teringat persahabatanku saat sma. Sama-sama bertiga dan sama-sama memiliki prinsip berbeda.

Perhaps You by Stephanie Zen
Selain karena review di Goodreads cukup bagus, kayaknya aku beli ini saat lagi berantem sama pacar deh. Jadi bawaannya mellow dan ngga pake mikir novel ini beneran bagus atau ngga. Jadilah langsung kuambil dari rak buku.

Dongeng Semusim by Sefryana Khairil
Bicara mengenai berantem sama pacar, galau dan mellow, ini juga novel yang kuambil saat suasana hati lagi labil parah. Jadi main ambil aja dari rak buku. Ditambah lagi promo bazaar. Lengkap sudah alasan kenapa novel ini jadi salah satu penghuni rak buku.

Satin Merah by Brahmanto Anindito & Rie Yanti
Novel ini sempat ramai di grup whatsapp kepenulisan. Jadilah ketika kebingungan memilih buku bazar di Carrefour, buku ini yg paling familiar. Jadilah sampai sekarang bukunya mengendap di rak buku. Masih bersegel plastik pula.

Nah…itu dia list novel tahun 2016 yang sampai sekarang belum selesai dibaca. Tertimbun paksa didalam rak buku yang sudah mulai sempit. Semoga di tahun 2018 ini, timbunan bukunya semakin berkurang. Puasa beli buku dulu aja kali ya?

Teman-teman ada ngga sih yang hobby menimbun buku? Termasuk Abibliophobia juga nggak? Share yuk!

2 komentar:

  1. Aku udah lama nggak beli buku buat diriku sendiri. Terakhir tahun lalu beli "Teach Like Findland" dan belum selesai bacanya.

    Tapi aku lagi rajin beli buku buat anak-anak. Minggu lalu beli 3 bukunya Beatrix Potter. Buku tipis sih, sekali duduk, namanya juga buku anak kan..hehe.. tapi tiga-tiganya udah habis kubaca. ����

    Jadi emak mah gitu, yang dipikirkan tu anak melulu. ����

    Betewe, Totto Chan bagus lho buat orang tua atau pendidik. Karena di situ diceritakan tentang sekolah paling asik, sekolah di bekas gerbong kereta. Bacaanku waktu SMA dulu. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah, kalau aku sih suka khilaf dan kalap kak kalau sudah berbau dengan novel. Setiap ada yang diskon, langsung melotot matanya, nafsunya langsung deh ngga bisa kekontrol. hehe.

      Bahkan setelah ada sekian banyak novel yang belum dibaca dari tahun 2016, sampai sekarang masih aja beli terus. Terakhir kubeli 8 novel dari penerbot Stiletto Book karena ada Garage Sale 10ribu 1 buku.

      Totto Chan belum kubaca sampai sekarang, hiks hiks :(

      Hapus